Senin, 14 November 2011

Kebangkitan Nasional Indonesia

Kebangkitan Nasional adalah Masa dimana Bangkitnya Rasa dan Semangat Persatuan, Kesatuan, dan Nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan Belanda dan Jepang. Masa ini ditandai dengan dua peristiwa penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908) dan ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928). Masa ini merupakan salah satu dampak politik etis yang mulai diperjuangkan sejak masa Multatuli.

Tokoh-Tokoh

Tokoh-tokoh yang mempolopori Kebangkitan Nasional, antara lain yaitu :
  1. Sutomo
  2. Ir. Soekarno
  3. Dr. Tjipto Mangunkusumo
  4. Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (EYD: Suwardi Suryaningrat, sejak 1922 menjadi Ki Hajar Dewantara)
  5. dr. Douwes Dekker
dan Lain-Lain
Logo Kebangkitan Nasional Ke 100 Tahun

Asal Usul Kebangkitan Nasional

Selanjutnya pada 1912 berdirilah Partai Politik pertama Indische Partij. Pada tahun ini juga Haji Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam (Solo), KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah (Yogyakarta) dan Dwijo Sewoyo dan kawan-kawan mendirikan Asuransi Jiwa Bersama Boemi Poetra di Magelang.Kebangkitan pergerakan nasional Indonesia bukan berawal dari berdirinya Boedi Oetomo, tapi diawalai dengan berdirinya Sarekat Dagang Islam pada tahun 1905 di Pasar Laweyan, Solo.Sarekat ini awalnya berdiri untuk menandingi dominasi pedagang Cina pada waktu itu.Kemudian berkembang menjadi organisasi pergerakan sehingga pada tahun 1906 berubah nama menjadi Sarekat Islam.
Suwardi Suryaningrat yang tergabung dalam Komite Boemi Poetera, menulis Als ik eens Nederlander was (Seandainya aku orang Belanda), 20 Juli 1913 yang memprotes keras rencana pemerintah Hindia Belanda merayakan 100 tahun kemerdekaan Belanda di Hindia Belanda. Karena tulisan inilah dr. Tjipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat dihukum dan diasingkan ke Banda dan Bangka, tetapi karena "boleh memilih", keduanya dibuang ke Negeri Belanda. Di sana Suwardi justru belajar ilmu pendidikan dan dr. Tjipto karena sakit dipulangkan ke Hindia Belanda.
Saat ini, Tanggal berdirinya Boedi Oetomo, 20 Mei, dijadikan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Senin, 07 November 2011

Indonesia Menang 6 - 0 Lawan Kamboja

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim nasional U-23 Indonesia menggelar pesta gol saat menjamu timnas Kamboja di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin (7/11/2011). Indonesia menghajar Kamboja dengan enam gol tanpa balas dalam penampilan perdananya pada laga lanjutan Grup A SEA Games XXVI cabang sepak bola.
Senin, 03 Oktober 2011

DPR Cecar KPK soal Pemanggilan Pimpinan Banggar DPR

Metrotvnews.com, Jakarta: DPR meminta penjelasan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait pemanggilan empat pimpinan Badan Anggaran (Banggar) DPR beberapa waktu lalu. KPK diminta menjelaskan alasan mereka memanggil pimpinan Banggar secara kolektif.

Pertanyaan itu diutarakan Wakil Ketua Komisi III DPR Fahri Hamzah pada rapat konsultasi di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Senin (3/10). Ia juga meminta pimpinan DPR menjelaskan lebih tajam maksud pemanggilan KPK.

Menurut Fahri, jika empat pimpinan Banggar Melchias Markus Mekeng, Tamsil Linrung, Olly Dondokambey dan Mirwan Amir dipanggil terus menerus secara kolektif, DPR harus melakukan keputusan yang cepat. Sebab saat ini DPR tengah membahas RAPBN 2012.

"Jangan dianggap main-main," pinta Fahri.

Politikus PKS itu menjelaskan, pimpinan Banggar DPR menceritakan soal pemanggilan mereka oleh KPK, yang tanpa dijelaskan alasan dan tujuannya. Padahal, menurut Fahri, semua pemanggilan harus jelas. Yang ada, pimpinan Banggar hanya ditanyai soal kewenangan APBN 2011.

"Kalau mau tanya kewenangan tidak perlu lewat "tangga ke surga" itu yang banyak wartawannya," sindirnya.

Wakil Ketua Komisi III DPR lainnya, Azis Syamsuddin sepakat dengan Fahri. Ia pun mempertanyakan mengapa penanganan kasus wisma atlet dan Kemenakertrans berbeda.

"Walaupun secara informal kami mendapat informasi bahwa masalah ini kesalahan teknis. Kalau kesalahan teknis nanti kita pahami, kita bisa anggap selesai. Banggar bisa berjalan sehingga ini bisa berjalan dengan baik," terangnya.

Namun ia mengingatkan, Banggar DPR tengah membahas RAPBN 2012. Akan sulit jika KPK memanggil pimpinan secara kolektif atau dua pimpinan sekaligus.

"Pada saat pembahasan RAPBN memerlukan pengambilan keputusan itu yang akan jadi masalah.  Proses hukum kami dukung tapi jangan mengesampingkan agenda kenegaraan," pintanya.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPR Benny Kabur Harman menegaskan penolakan pimpinan Komisi III DPR atas pemanggilan Banggar DPR bukan untuk menghalang-halangi KPK. Tapi Komisi Hukum meminta KPK memperhatikan agenda pembahasan Banggar.

"Kalau sudah selesai kalau bisa kita antar, jadi bukan penolakan apalagi dibilang intervensi," cetusnya.

Di sisi lain, Benny menyayangkan proses hukum di KPK di mana Berita Acara Pemeriksaan bisa beredar luas tak lama ketika seseorang diperiksa. Ia meminta bagaimana kerja KPK tanpa membuat kegaduhan, tapi tetap akuntable dan transparan.(Andhini)

About Me

Foto Saya
asih_susifiani blog
Lihat profil lengkapku

sobat

Etiquetas

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

clock

chat_cbox

Sigueme en Twitter